REVIEW FIL 3 HATI 2 DUNIA 1 CINTA
Film Tiga Hati Dua Dunia Satu Cinta adalah sebuah kisah cinta Seorang pemuda muslim. Seorang gadis katolik. Will they live happily ever after?
Pemain :
Reza Rahadian
Laura Basuki
Arumi Bachsin
Ira Wibowo
Robby Tumewu
Henidar Amroe
Rasyid Karim
Zainal Abidin Domba
Jay Wijayanto
Arumi Bachsin
Ira Wibowo
Robby Tumewu
Henidar Amroe
Rasyid Karim
Zainal Abidin Domba
Jay Wijayanto
Sutradara :
Benni Setiawan
Penulis :
Benni Setiawan
Rosid, pemuda muslim yang idealis dan terobsesi menjadi seniman besar seperti WS Rendra. Gaya seniman Rosid dengan rambut kribonya membuat Mansur, sang ayah, gusar karena tidak mungkin bagi Rosid untuk memakai peci. Padahal peci—bagi Mansur—adalah lambang kesalehan dan kesetiaan kepada tradisi keagamaan. Bagi Rosid, bukan sekadar kribonya yang membuatnya tidak mungkin memakai peci, melainkan karena Rosid tidak ingin keberagamaannya dicampur-baur oleh sekadar tradisi leluhur yang disakralkan
Ternyata tongkrongan seniman Risid membawa berkah juga. Delia, seorang gadis katolik berwajah manis, kepincut pada sosok Rosid. Tentu saja ini hubungan yang nekad . Rosid dan Delia adalah dua anak muda yang rasional dalam menyikapi perbedaan. Tapi orang tua mana yang rela dengan kisah cinta mereka. Maka mereka pun mencari cara untuk memisahkan Rosid dan Delia. Jurus Frans dan Martha, orang tua Delia, adalah dengan mencoba mengirim Delia sekolah ke Amerika. Berbeda lagi dengan Mansur. Ia berupaya menjinakkan Rosid dengan meminta nasihat Said, sepupunya yang ternyata tega menipunya
Muzna, ibunda yang sangat dihormati Rosid, pun turun tangan. Sang Ibu dengan bantuan Rodiah, adik suaminya, menjodohkan Rosid dengan Nabila, gadis cantik berjilbab yang ternyata mengidolakan Rosid, sang penyair. Memang, cinta Rosid dan Delia begitu kuat, tapi sekuat itu juga tantangannya. Selain perbedaan agama ternyata ada beban psikologis yang harus dihadapi jika mereka meneruskan hubungan itu hingga ke ikatan pernikahan. Pemberontakan Rosid berujung dengan perginya Rosid dari rumah. Rosid menginap dirumah Mahdi, sahabatnya. Ayah Mahdi (Hadad Alwi) memberikan sedikit pemahaman pada Rosid tentang pernikahan beda agama di mata Islam. Bahwa kita harus terlebih dulu memahami tentang agama kita sebelum kita mengambil keputusan. Pernikahan yang seagama saja kadang terasa berat, banyak lika liku, apalagi pernikahan yang beda agama. Kadang manusia merasa tahu segalanya, manusia terlalu mudah mengambil kesimpulan, termasuk Rosid yang begitu yakin Islam membolehkan pernikahan beda agama. Padahal kita belum memahami sedikitpun tentang Islam. Begitu juga abah si Rosid begitu menggebu melarang pernikahan beda agama, padahal ia juga belum sepenuhnya paham tentang agamanya. Rosid lalu merenungkan semua perkataan ayah Mahdi, sementara Delia juga merenungkan keputusannya untuk menikah dengan Rosid, ia mulai ragu apakah pilihannya kali ini benar. Suatu hari Nabila menemui Rosid di rumah Mahdi, Nabila ingin menanyakan kesungguhan hati Rosid, saat yang bersamaan Delia juga datang ke rumah Mahdi. Mereka bertiga dipertemukan. Akhirnya Nabila sadar bahwa Rosid tidak menginginkannya, melainkan mencintai Delia. Delia dan Rosid berbicara di tepi danau, mereka membahas tentang kelanjutan hubungan mereka, yang pada kenyataannya pembicaraan mereka menemui jalan buntu.
Suatu hari kakak Rosid akan melahirkan, sehingga Abah dan Umi Rosid pergi ke rumah sakit, namun dalam perjalanan banjir tiba2 datang. Rosid yang mendapat telfon dari rumah sakit segera pergi melihat keadaan orang tuanya. Sesampainya di sana Abah tengah selesai mendapat perawatan pada kakinya yang luka. Tak lama Umi memberi kabar kalau kakak Rosid sudah melahirkan anak perempuan. Semua senang. Tiba2 ada sosok wanita menggunakan seragam tim penyelamat datang menghampiri Umi, Umi memeluk wanita itu sambil tak henti mengucapkan terima kasih. dan ternyata wanita itu adalah Delia. Delia lalu mengucapkan selamat pada Rosid karena mendapat keponakan yang lucu. Delia lalu pamit dan mengucapkan salam setelah dipanggil oleh rekannya. Sementara Rosid yang masih tidak setuju dengan abahnya menyindir bahwa hati abahnya lebih keras dari batu.
Setelah peristiwa tersebut, Umi mengatakan apapun pilihan Rosid akan didukungnya. Abah Rosid yang sudah mulai sadar kekeliruannya mengatakan pada Rosid kalau hatinya tidak terbuat dari batu, dan apapun pilihan Rosid, Rosid akan tetap menjadi anaknya. Rosid terharu, Abah lalu menambahkan kalau ia ingin di buatkan puisi yang romantis. Tiba hari pementasan puisi oleh Rosid, semua orang hadir, termasuk orang tua Delia yang telah sadar pula atas kekeliruan mereka dan mendukung apapun keputusan Delia. Rosid membaca puisi dengan begitu mengagumkan. Abah dan Umi sangat terharu. Semua orang bertepuk tangan. Tidak ada lagi rasa benci antara orang tua mereka, yang ada hanya decak kagum pada anak2nya. Setelah acara usai, Rosid dan Delia membicarakan keputusan yang akan mereka ambil, karena sesuai kesepakatan pada hari itulah mereka akan mengambil keputusan. Dan akhirnya mereka memutuskan untuk menjadi sahabat, karena jika mereka masih nekat untuk menikah maka akan banyak hati orang lain yang mereka sakiti. Apalah artinya jika mereka berdua bahagia sementara orang lain menderita karena mereka. Delia pun mengerti dan mengatakan kalau mereka jodoh pasti akan dipertemukan, bila tidak di dunia mungkin di surga. Lalu mereka menarikan tarian Arab bersama.(Lupa nama tariannya, maaf)
Film ini memang sudah lama tayang, sekitar Juli 2010 tapi nih film inspiratif banget, jadi gak nyesel deh kalo di puter lagi. Film produksi Mizan Productions ini juga menjadi ajang reuni akting pasangan Lenong Rumpi, Ira Wibowo dan Robbi Tumewu. Mereka kembali beradu akting sebagai orangtua Delia. Sementara itu Henidar Amroe akan memerankan tokoh yang tidak biasanya sebagai perempuan Arab. Ia berpasangan dengan Rasyid Karim sebagai orangtua Rosid. Tidak ketinggalan, film ini didukung deretan pemain terbaik lainnya seperti, Zainal Abidin Domba sebagai Said dan Jay Wijayanto sebagai Anto serta penampilan istimewa dari pelantun lagu-lagu yang menghormati kemuliaan Nabi Muhammad Saw., Haddad Alwi, dan pengacara kondang, Muhammad Asegaf.
Kesan dan pesan dalam film ini :
Jadi pada film ini bertemakan 2 pasangan yang saling jatuh cinta tetapi berbeda keyakinan. Mereka saling saling jatuh cinta satu sama lain. Akan tetapi keyakinan mereka berbeda, kedua orang tua mereka tidak merestuinya. Sampai akhirnya mereka pun berpisah dan melanjutkan hidup mereka dengan pasangan mereka satu sama lain, yang berkeyakinan sama. Film ini sangat berkesan bagi kita semua, karena Tuhan telah menetapkan pasangan sesuai yang sudah dituliskannya dalam rencanaNya.
Amanat :
Bersabarlah dalam segala hal, karena Tuhan telah menuliskan rencana yang sangat amat indah pada akhirnya. Tuhan tidak akan memberikan cobaan dan kehidupan yang diluar kemampuan ciptaan-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar